Perpindahan sebentar saya ke bumi England menyedarkan saya betapa banyak beda kita dengan masyarakat negara sendiri. Orang Malaysia masih kurang membaca. Sedang yang dicanang-canang 'Membaca budaya ilmu' itu langsung siapa saja yang menyahut. Di England, iklan buku ini persis iklan wayang. "Buku terbaru ini akan keluar sekian hari dan sekian masa, nantikan!" seperti itu, betapa masyarakat asing sangat suka membaca. Di dalam keretapi, pasti akan ada orang yang membaca. Semasa menunggu bas, tentu ada mata yang merenung senaskhah dua buku. Berdiri, duduk, tidak kisah bagaimana, asal buku dia bawa, baca itu jadi mesti. Bukan saja itu, lebih menggalakkan mereka membaca ialah harga buku yang murah. Setakat seringgit dua sudah boleh dapat sebuah buku lagak kamus. Banyak pula kedai bukunya, masing-masing dengan perang promosi dan runtuh harga, semua demi menarik orang membeli dan membaca lebih banyak!
Itu di bumi England. Bagaimana kita di Malaysia?
Sekadar mencetus buah fikir.
Tahun ini, saya menghabiskan a-level dan sempat bercuti untuk 3 bulan. Awal tahun dulu, ketika mempersiap diri untuk peperiksaan itu saya kurang membaca, apatah lagi saat peperiksaan berlangsung. Ketika itu blog saya ditutup sebentar atas beberapa sebab termasuklah ini--dari "The Reading Room" saya berpindah ke "Helaian-helaian Rindu"-- dan kembali berkongsi pembacaan. Kemudian cuti 3 bulan itu 'mewajibkan' saya yang tak berjalan ke mana untuk cuba menghabiskan buku yang lampau banyak di atas almari pakaian saya.
Jikalau diingat-ingat, saya sudah mula selesa menatapi isi buku ilmiah dan bukan fiksyen, malah sejarah yang saya benci waktu di sekolah dulu. Novel dewasa berbahasa Inggeris dengan teks kecil pun sudah mampu saya menyanggupinya. Nampaknya cita-cita saya yang saya sebut dalam imbasan tahun lalu tercapai sedikit sebanyak, alhamdulillah dengan membaca lebih banyak jenis buku saya lebih terpelajar dalam pelbagai aspek.
Berikut buku-buku yang sempat saya kongsi tahun ini:
- Sepuluh Wasiat - As-Syahid Imam Hassan Al-Banna
- Telaga Budi - Nik Aziz Nik Mat
- Mikhail - Ramlee Awang Murshid
- Tulisan Cerminan Personaliti Diri - Khadijah Ibrahim
- I Love Ramadhan - Sahrulazmi Sidek
- Imam - Abdullah Hussain
- Bila Tuhan Berbicara - Faisal Tehrani
- Angels & Demons - Dan Brown
- Bertemu Janji Allah - Nik Aziz Nik Mat
- The Da Vinci Code - Dan Brown
- Terasing - Hilal Asyraf
- The Last Olympian (Percy Jackson & The Olympians #5) - Rick Riordan
- Bukti-bukti Sains & Sejarah: Kerasulan Muhammad - Dr. Danial Zainal Abidin
- Rooftop Rant - Hlovate
- Israel Is Not Real - Anwar M. Aris
- Rindu Bau Pohon Tin - Hasrizal Abdul Jamil
- Apabila Haiwan Menjadi Guru - Sahrulazmi Sidek
- VT - Hilal Asyraf
- The Amulet of Samarkand - Jonathan Stroud
- Tunggu Teduh Dulu - Faisal Tehrani
- Aku Terima Nikahnya - Hasrizal Abdul Jamil
- Mahathir Mohamad: An Illustrated Biography - E.Yu
- Cinta Alhambra dalam Kembara Sasterawan - Hasan Ali
- Relasi - Hilal Asyraf
- Tuhan Manusia - Faisal Tehrani
- Salina - A. Samad Said
- Fikah Luar Negara - Maszlee Malik & Hamidah Mat
- The Muslim Conquest of Spain - Shahnaz Husain
- The Art of Racing in the Rain - Garth Stein
- Monster - Naoki Urasawa
- Erin the Beast Player - Nahoko Uehashi
- Pokemon 4Ever
- Kimi ni Todoke - Karuho Shiina
Sesudah itu, saya juga telah meluaskan fokus blog dari bingkisan buku yang dibaca kepada perkongsian pengalaman dan sedikit peringatan berdasarkan ilmu yang saya peroleh. Alhamdulillah, setakat ini baru satu saja entri yang berbaur emosi. Mulanya blog ini saya cipta dari blog lama khas untuk respon dari pembacaan saya--tapi nampaknya pengalaman-pengalaman dan ilmu dari guru yang pelbagai serasa rugi kalau tak saya ceritakan. Maka hasilnya seperti yang tercatat sebelum-sebelum ini.
Beberapa buku juga tidak sempat saya habiskan, antaranya buku Brisingr oleh Christopher Paolini; naskhah Lamunan Puitis oleh Shahnon Ahmad yang saya tinggalkan sebelum berhijrah ke England, Masitah oleh Mawar Shafei, Merengkuh Langit oleh S.M. Zakir--antara tiga buku yang sangat diberati weltanschaaung Melayu, sayang tak mampu saya kaut isinya sehingga muka akhir. Buku Langit Ilahi: Tuhan Tidak Lupakan Kita yang dikarang oleh Hilal Asyraf juga tidak sempat saya kongsikan di sini, sedang saya sudah berjanji pada dia untuk menulis respon saya di sini. Maaf Hilal, bergegas ke bumi England, beg pun sudah penuh waktu itu, tidak dapat pula menyelitkan buku ini. Entah bila, tapi akan dilunasi juga janji ini, insya Allah.
Dan, harga yang tercatat pada rinci buku yang dikongsikan nampaknya sudah berubah dari Ringgit Malaysia kepada Pound! Maaf, ini tak dapat dielakkan, saya tak tahu harga sebenar buku yang diperoleh di UK ini di Malaysia.
Hmm, juga, buku paling berpengaruh bagi saya untuk tahun ini ialah Tunggu Teduh Dulu.
Azam saya tahun hadapan, 2010/1431H, adalah untuk menguasai sedikit sebanyak sejarah Islam, dan membaca karya-karya ilmiah untuk jiwa, juga buku islami untuk perbaiki diri dan menjadi orang yang mampu memperbaikkan sekelilingnya. Jika tak mampu semua, sedikit dari tiap azam itu pun cukuplah, ya saya punya prioriti lain, belajar contohnya.
InsyaAllah!
Nota: Untuk senarai imbasan 2008 dan 2007 pautan ada di sebelah kanan atas blog.
HelaianRindu: ...Masuk tahun ketiga aku memblog, agh. Kerajaan Abbasiah bukan saja ada kutub khanah, malah ada bangunan khas di luarnya, hanya untuk menyimpan indeks/senarai buku yang berada dalam perpustakaan agung itu!